Jumat, 31 Desember 2010

Alamak... Celana Dalam Pemain Pun Dicuri

Gelandang Inggris Frank Lampard (kiri) dan kiper Robert Green tampak dari jendela bus tim Inggris ketika mereka meninggalkan kamp latihan dan hotel di Rustenburg pada Senin (28/6/2010).
KOMPAS.com — Ada-ada saja ulah maling selama Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan. Saking penginnya mencuri, celana dalam pun dicurinya. Eits... ini bukan sembarang celana dalam, lho!. Juru bicara kepolisian, Junior Metsi, mengungkapkan, petugas kebersihan hotel telah menyatroni kamar tempat para pemain Inggris menginap di Rustenburg. Lucunya, mereka lebih suka mengambil barang-barang pribadi milik "Three Lions" ketimbang uang.

Pencurian barang-barang pribadi itu terjadi sejak Senin (21/6/2010). Namun, korban baru melaporkan pada Sabtu (26/6/2010). Metsi mengatakan, jumlah uang yang dicuri mencapai 500 poundsterling atau Rp 7 juta. Kalau dibandingkan dengan uang saku dan gaji pemain Inggris, jumlah ini tak seberapa. Pencuri juga mengambil sebuah medali penghargaan dari FIFA serta pakaian dalam dan seragam Amerika Serikat yang dimiliki pemain Inggris saat tukar pakaian seusai laga penyisihan grup. Jika ditotal, jumlah yang dicuri itu mencapai nilai Rp 90 juta.

Polisi langsung menyelidiki kasus itu dan langsung menyelesaikannya dalam satu hari. Mereka mencari ke rumah-rumah para pegawai hotel. "Setiap barang yang dicuri telah ditemukan dan mereka (pencuri) kini di balik jeruji," kata Metsi. Pengadilan khusus Piala Dunia akhirnya menghukum empat pria dan satu wanita yang dianggap bersalah dalam kasus ini. Semuanya pegawai di Hotel Royal Marang, Rustenburg. Metsi tak mau menyebut pemain mana yang kecurian barang-barang "berharga" itu. Pemain Inggris kini telah kembali dari Afsel setelah tersingkir di perdelapan final lawan Jerman.

Bek Jerman Tepuk Buah Dada Wasit

Gelandang Hertha Berlin, Peter Niemeyer, menepuk buah dada wasit Bibiano Steinhaus, di tengah laga Bundesliga melawan Alemania Aachen, Senin (4/10/2010).
KOMPAS.com - Bek Hertha Berlin, Peter Niemeyer, meminta maaf karena menepuk payudara wasit Bibiano Steinhaus. Menurutnya, ia tak sengaja melakukan itu. Insiden itu terjadi saat Hertha Berlin melakoni pertandingan Bundesliga 2 melawan Alemania Aachen, Senin (4/10/2010). Menurut Niemeyer, ia sebenarnya ingin menepuk punggung Steinhaus. "Ia berdiri sedikit lebih jauh dari perkiraanku. Aku bermaksud memberinya tepukan di punggung. Namun, Anda juga harus sedikit menghibur pendukung," ujarnya.

Pertandingan itu merupakan pertandingan resmi pertama Steinhaus dan pertandingan resmi pertamanya yang disiarkan langsung di televisi. Menanggapi itu, Steinhaus mengatakan bahwa pertandingan yang berakhir 0-0 itu berlangsung dengan baik, tetapi menolak berkomentar soal tepukan Niemeyer itu. Sementara itu, menurut Daily Mirror, akibat insiden tersebut, media-media Jerman menjuluki Niemeyer "pengusap payudara".

"Lifestyle" LA Bikin Beckham Betah

David Beckham bersama keluarganya
KOMPAS.com — Bagi David Beckham, Los Angeles adalah kota yang sempurna. Bukan hanya karena suasana dan publiknya yang ramah, melainkan juga karena lifestyle (gaya hidup) kota itu yang cocok dengan Beckham dan keluarganya. Selain sebagai pebola profesional, Beckham merupakan selebriti papan atas dunia. Karier gemilang disertai wajah tampan membuatnya cocok dengan gaya hidup ala Hollywood. Kebetulan, Beckham juga bermain di LA Galaxy yang notabane merupakan klub kebanggaan publik Los Angeles. Maka tak heran, Beckham begitu menikmati masa pengabdiannya di Galaxy.

Meski kontraknya berakhir tahun depan, Beckham menunjukkan tanda-tanda akan tetap bertahan di kota tersebut. "Aku belum memikirkan apa yang akan terjadi setelah kontrak berakhir. Selama anak-anak senang, di mana pun mereka senang, kami akan tinggal di situ. Kami berencana tinggal di sini untuk sementara, tapi kami juga suka kembali ke Inggris," kata Beckham kepada ITV. "Kami nyaman sejak hari kami pindah ke sini. Ini merupakan tempat yang indah untuk hidup, tempat yang bagus untuk membawa anak-anak. Kami cinta London dan di sana akan selalu jadi rumah kami, tak perlu diragukan lagi. Kami masih punya rumah di sana. Kami masih punya semua keluarga kami di sana."

"Kami sangat merindukan hal itu, tapi kami sudah tinggal di sini selama empat tahun. Kami menjemput anak-anak dari sekolah dan pergi ke pantai. Kami juga dapat bermain bersama mereka di kolam renang. Ini adalah jenis lifestyle yang aku senangi. Ketika anak-anak bahagia, Anda akan menikmatinya," tuntas Beckham. Di Los Angeles, Beckham memang banyak menghabiskan waktunya bersama anak-anaknya. Dia juga tak canggung menemani anak-anaknya bermain skyboard di taman atau sekadar jalan-jalan.

8 Koleksi Mobil Supermewah Ronaldo

KOMPAS.com — Sebagai pemain termahal dunia, uang bukanlah masalah besar bagi seorang Cristiano Ronaldo. Gaji selangit membuatnya bebas membeli apa pun yang ia mau. Mulai dari rumah dengan luas tanah berhektar-hektar sampai dengan mobil-mobil termahal sejagat raya.

Tercatat, CR7 memiliki begitu banyak mobil mewah di garasinya. Namun, ia memiliki selera tersendiri. Berikut ini delapan mobil mewah milik CR7 yang paling sering ia kendarai.

1. Bugatti Veyron.

Bugatti Veyron, mobil terdahsyat milik Cristiano Ronaldo
Ini adalah jenis mobil terdahsyat milik Ronaldo. Bagaimana tidak, Bugatti Veyron adalah mobil tercepat dan termahal di muka bumi. Top speed-nya yang mencapai 253 mph atau sekitar 407 km/jam dan dapat mengalahkan mobil Formula 1 yang sanggup melaju hingga 360 km/jam. Harganya pun tak sembarangan, yakni mencapai 1,2 juta dollar AS atau sekitar Rp 10,8 miliar.

2. Rolls-Royce Phantom Drophead Coupe.

Rolls-Royce Phantom Drophead Coup
Rolls-Royce merupakan merek mobil yang sangat disegani di Inggris. Mobil ini biasanya hanya dimiliki oleh para bangsawan atau orang-orang yang memiliki harta berlimpah. Hanya beberapa orang yang saat ini memiliki mobil jenis Rolls-Royce Phantom Drophead Coupe di Inggris. Bayangkan saja, harganya mencapai 443.000 dollar AS atau sekitar Rp 4 miliar. Yang menakjubkan adalah di dalam bagasi mobil ini terdapat sebuah picnic boot. Ketika bagasi dibuka, maka akan keluar sebuah lemari otomatis yang menyimpan beberapa botol champagne dan perlengkapan piknik lainnya.

3. Porsche Cayenne Diesel
.

Porsche Cayenne Diesel

Mobil ini baru meluncur pada bulan Mei lalu, tetapi CR7 yang sudah menunggu-nunggu sejak lama langsung getol membelinya. Mobil ini memiliki mesin dahsyat, yaitu mengusung mesin 3.0 liter V6 8 transmisi percepatan triptonic. Kecepatan maksimumnya pun hingga 218 km/jam. Untuk konsumsi BBM, mobil ini bisa menghabiskan 10,5 liter untuk jarak 100 km. Harganya, 49.000 euro atau sekitar Rp 600 juta.

4. BMW M6
.

BMW M6.
Mobil ini telah mendapat pengakuan di seluruh dunia sebagai mobil impian bagi mereka yang suka otomotif dan bergaya sporty. Mobil ini tentu saja sangat cocok dengan pekerjaan Ronaldo sebagai seorang atlet papan atas dunia. Meski harganya mencapai 100.000 dollar AS (sekitar Rp 900 juta), Ronaldo tak memiliki masalah untuk membeli dan memajangnya di garasi.

5. Porsche 911.

Porsche 911.
Mobil ini sangat terbatas. Pihak Porsche hanya menyediakan sebanyak 356 unit. Untuk memboyong mobil beratap terbuka dengan gaya roadster klasik ini, Ronaldo rela merogoh kocek dalam-dalam sebesar 201.682 euro atau sekitar Rp 2,4 miliar.

6. Bentley Continental GT.

Bentley Continental GT
Mobil ini adalah Bentley terkuat yang pernah dibuat dan yang pertama menembus kecepatan 320 km/jam. CR7 yang naksir berat dengan mobil ini harus mengeluarkan dana sebesar 375.000 dollar AS atau sekitar Rp 4,5 miliar untuk bisa mengendarainya.

7. Ferrari F430.

Ferrari F430.
 
Mobil sport dua tempat duduk ini sebenarnya telah pensiun. Namun, Ronaldo sangat sayang terhadap Ferrari jenis ini. Karena itu, ia tak mau menjual dan masih sering mengendarai mobil seharga 188.000 dollar AS (kira-kira Rp 1,6 miliar) tersebut.

8. Audi R8.

Audi R8
Mobil super ini dapat mencapai kecepatan puncak hingga 316 km/jam. Harganya pun juga selangit, yakni 109.000 dollar AS atau sekitar Rp 982 juta. 

Sumber : Kompasbola.com

Franco Baresi, Il Bandiera Sakral

Franco Baresi saat masih muda dan sudah menjadi andalan AC Milan.
Sekilasbola -Milan adalah Franco Baresi. Demikian pula sebaliknya. Pameo itu bertahan di San Siro selama hampir 20 tahun karier Franco Baresi di AC Milan sejak 1978-1997. Tak ada yang meragukannya. Tanpa Baresi, Milan seperti tidak utuh. Sebab, dia adalah pemimpin, inspirator, penjaga, sekaligus bangunan wibawa klub tersebut. Itulah Baresi, legenda Milan yang baru-baru ini datang ke Jakarta. Selama kariernya, Baresi telah menjadi simbol AC Milan. Dia merupakan roh klub tersebut. Orang Italia menyebutnya il bandeira. Defender yang tak hanya menjadi pilar pertahanan AC Milan, tapi juga keseluruhan permainan tim.

Wajar jika pada partai terakhirnya bersama Milan pada 1997, ribuan tifosi I Rossoneri menangisinya. Seolah, mereka telah kehilangan segala kekuatannya. Baresi pun tak sanggup menahan haru. “Seandainya bisa, aku ingin tetap muda lebih lama. Tapi aku sudah tua dan saatnya harus memberi tempat buat yang lebih muda. Toh, aku tidak meninggalkan Milan dan tetap bersama kalian,” kata Baresi yang saat itu langsung diangkat sebagai Wakil Presiden AC Milan.

Bersama Baresi, Milan memang telah mengeruk banyak kebesaran. Selain mendominasi Liga Serie-A, geng Giuseppe Meazza ini juga menguasai kompetisi Eropa. Tiga kali menjuarai Liga Champions, puls dua gelar Piala Interkontinental. Sosoknya dianggap sakral dan tak tergantikan. Il Capitano, demikian dia disebut tifosi Milan. Dia sudah menjadi kapten sejak umur 22 dan begitu seterusnya sampai masa pensiun. Kepemimpinan panjang yang penuh kesan. Bagi mereka, sebutan Il Capitano sama halnya dengan “kamerad” buat seorang pemimpin negeri. Nomor punggungnya yang bernomor 6 pun disakrakalkan dan diabadikan.

“Nomor itu tak akan pernah dipakai pemain mana pun di Milan, karena sudah menjadi milik Franco Baresi. Dan, rasanya tak akan pernah ada lagi pemain seperti dia. Pemain yang begitu berjasa buat klub ini,” kata Presiden AC Milan, Silvio Berlusconi. Itu juga karena dedikasinya kepada klub begitu besar. Sejak masuk Milan, Baresi tak pernah melirik rumput klub lain. Baginya, Milan sudah menajdi bagian dari hidupnya. Dia begitu mencintai klub itu.

Padahal, godaan kepadanya begitu besar. Sebagai pemain yang dinilai defender terbaik saat itu, banyak klub yang membutuhkan pelayanannya. Namun, Baresi tak pernah tergoda. Sebab, semangat dan jiwanya berada di San Siro. Selain kehebatan permainan, kewibawaan, dan prestasi yang dia berikan, dedikasi serta kesetiaannya membuat sosoknya semakin sakral. “Uang tidak akan pernah bisa menggantikan kesetiaan dan cinta. Aku tidak pernah berpikir pindah ke mana pun, meski ditawari gelimang kemewahan. Akan lebih memuaskan jika aku bisa mengakhiri karier di Milan,” katanya pada 1994, seusai membawa Milan juara Liga Champions.

DISAMAKAN BECKENBAUER :
 
Sebagai defender, kemampuan Baresi memang luar biasa. Dia punya kecepatan, kekuatan, juga kecerdasan dalam membaca permainan. Selain itu, dia juga tenang dan berwibawa. Tak hanya teman-temannya yang hormat kepadanya, tapi juga para lawan. Faktor-faktor itu masih didukung keberanian yang besar, juga teknik yang tinggi. “Dia defender terbaik dunia. Di masanya, tak ada pemain belakang yang bisa menandinginya. Kemampuannya bersaing dengan Franz Beckenbauer (defender Jerman, Red),” puji Giancarlo Rinaldi, pengamat sepak bola Italia.

Kebetulan, kedua legenda itu sama-sama punya inisial FB. Lagi pula, dalam bahasa sehari-hari Italia, Franco sering diucapkan dengan Franz atau Frank. Namun, bukan lantaran kebetulan itu yang membuat Baresi disamakan dengan Beckenbauer. Pemain asal Brescia ini memang memiliki gaya dan kualitas permainan yang sama dengan Beckenbauer. “Saya kira, memang hanya dua defender yang begitu melegenda dan memiliki kewibawaan serta rekor yang hebat. Mereka adalah Beckenbauer dan Baresi. Keduanya punya kualitas yang setara,” puji Arrigo Sacchi yang pernah melatih Baresi di Milan.

Yang membedakan dari keduanya soal prestasi di timnyas. Beckenbauer begitu menonjol dan pernah membawa Jerman juara Piala Dunia 1974 sebagai pemain. Sementara Baresi belum sekali pun. Ketika Italia juara Piala Dunia 1982, dia hanya menajdi pemain cadangan dan tak pernah sekali pun bermain.

Di posisi bek tengah, nama Gaetano Scirea masih terlalu kuat. Pelatih Italia saat itu, Enzo bearzot mengatakan, “Baresi baru 22 tahun dan dia masih punya banyak wakt,” katanya.Sayang, waktu yang dilaklui Baresi bersama Gli Azzurri kurang sukses. Dia hanya bisa membawa Italia berada di urutan ke-3 Piala Dunia 1990 dan runner-up di Piala Dunia 1994. Meski begitu, kegagalan itu tak melunturkan kehebatannya. Sebagai kapten, dia tetap sosok berwibawa dan mampu mengatur tim dengan baik. Sebagai defender, dia benteng yang sulit ditembus. Sebagai tokoh, dia begitu menonjol hingga disebut Il bandiera. Ya, dia memang simbol sakral I Rossoneri yang sulit dicari penggantinya. (HPR)

Fakta Baresi :

Nama lengkap:
Franco Baresi
Julukan: Il Capitano, Piscinin
Lahir: Travagliato, Brescia (Italia), 8 Mei 1960
Posisi: Defender
Nomor kostum: 6
Karier klub: AC Milan (1978-1997)
Karier timnas: Italia (1982-1994)
Prestasi: Juara Serie-A (1978-79, 1987-88, 1991-92, 1992-93, 1993-94, 1995-96), juara Piala Italia (1987-88, 1991-92, 1992-93, 1993-94), juara Liga Champions (1988-89, 1989-90, 1993-94), juara Piala Interkontinental (1989, 1990), juara Piala Super Eropa (1989, 1990, 1994)

Rekor-rekor Baresi :

Gol di timnas: 1
Gol buat AC Milan: 12
Musim yang dijalani: 21
Jumlah pertandingan resmi: 716
Partai di Serie-A: 470
Partai di Serie-B: 61
Partai di Piala Italia: 97
Partai di timnas: 50
Partai di Liga Champions: 19
Partai di Piala Super Eropa: 6
Partai di Piala Interkontinental: 4
Partai di Mitropa Cup: 3
Partai di Piala Super Italia: 5
Partai di playoff UEFA: 1

Putra Masalah.
 
Tempat kelahiran Baresi di daerah Brescia bernama Travagliato. Dalam terjemahan bebas berarti “masalah”. Sebab itu, Baresi sering dinilai putra masalah. Bukan membawa masalah, tapi dia hidup dalam masalah yang cukup memprihatinkan. Ketika masih 13 tahun, ibunya meninggal. Empat tahun kemudian ayahnya menyusul. Dia dan kakaknya yang juga pemain Inter Milan, Giuseppe Baresi, terpaksa merawat adik mereka, Lucia.

Itu pula sebabnya, Baresi sangat ingin menjadi pemain sepak bola untuk mengangkat derajat hidupnya. Selepas kematian ibunya, dia melamar ke tim junior Milan. Tapi, dia ditolak. Pada usaha keduanya, dia masih ditolak. Meski begitu, dia tak putus asa. Ketika umurnya menginjak 14 tahun, Milan baru menerimanya. Keputusan tepat. Jika tidak, Milan pasti akan menyesal seumur-umur. Sebab, begitu masuk tim junior, Baresi langsung menonjol. Bahkan dia langsung menunjukkan sifat kepemimpinannya, selain menjadi pilar tim.

Empat tahun kemudian, tanpa ragu Milan langsung menariknya ke tim senior. Di musim pertamanya (1977-78), dia tampil gemilang. Setelah itu, dia selalu menjadi pemain utama. “Kerja keras dan dedikasi menjadi kunci utama untuk sukses,” demikian dia pernah berujar. Anak yang tadinya hidup dalam kehidupan bermasalah dan di kota yang berarti masalah itu, akhirnya menyelesaikan masalah pertahanan di Milan.

Gheorghe Hagi, Maradona dari Carpathian

Legenda sepak bola Rumania, Gheorghe Hagi.
Sekilasbola - Kalender menunjuk Januari 1999. Rakyat Rumania terhenyak mendengar kabar bahwa legenda hidup mereka, Gheorghe Hagi, akan gantung sepatu dari lapangan hijau. Ini tidak boleh terjadi. Rumania sebentar lagi akan berlaga di Piala Eropa 2000 di Belanda dan Belgia. Dan, Rumania masih butuh pemain gaek berumur (waktu itu) 34 tahun tersebut.

Rakyat seluruh negeri pun bersatu. Mereka patungan duit guna membeli seekor kuda balap untuk dihadiahkan kepada Hagi. Rakyat Rumania bersatu-padu untuk memohon kepada Hagi agar tidak pensiun dulu. Hagi kemudian tak berkutik.“Aku sempat menitikkan air mata kala itu. Harga kuda itu memang tak seberapa bagi saya. Tetapi perhatian mereka terhadap saya ternyata begitu tulus dan begitu besar,” ujar Hagi. Dia pun membatalkan niatnya untuk pensiun. Demi bangsa dan negara.

Kiper utama Rumania, Bogdan Lobont, tak mampu mengendalikan rasa haru begitu tahu Hagi bersedia merumput lagi. “Aku bahagia dan rela merapikan tempat tidur Hagi setiap pagi di kamp latihan kalau dia bersedia kembali bergabung dengan kami ke Euro 2000," kata Lobont dalam sebuah acara "Selamat Datang Hagi!" pada akhir Juni 1999. Itu menunjukkan betapa hebat dan besarnya peran Hagi bagi sepak bola Rumania. Dia adalah legenda terbesar bagi bangsa Rumania. Gelandang serang tangguh ini satu-satunya pemain Rumania yang pernah menyabet Player of The Year Rumania sebanyak 6 kali. Dia juga penyandang gelar pemain terbaik abad XX di Rumania.

Bakat bermain bolanya sungguh luar biasa. Jika berlari, bola seperti lengket di kakinya. Pengatur permainan yang cerdas. Tendangan kaki kirinya pun bukan main dahsyatnya. Pada Piala Dunia 1994, dia mencetak gol ajaib ke gawang Kolombia dari jarak 36,5 meter. Fantastis. Salah satu gol terbaik Piala Dunia 1994. Tak heran jika dia dijuluki sebagai Maradona dari Charpathia.

Memang, jika diukur dengan raihan trofi antarbangsa, Hagi belum pernah memberikan satu gelar pun untuk negeri tercintanya. Tapi, berkat dia, Rumania jadi diperhitungkan dalam percaturan sepak bola antarbangsa di level dunia. Hagi membawa Rumania menembus perempat final Piala Dunia 1994 – raihan tertinggi Rumania di Piala Dunia – dengan mempermalukan Argentina 3-2 di babak 16 besar.

Di level klub, Hagi juga tak kalah bersinar. Dia pernah jadi bintang di klub-klub raksasa Eropa. Sebut saja Real Madrid, Barcelona atau Galatasaray. Trofi Eropa seperti Piala UEFA dan Super Eropa pun pernah disabetnya. Sayang, Hagi tak pernah sekali pun mendapat penghargaan pemain terbaik versi UEFA atau FIFA. “Aku tak pernah mendapatkannya karena aku orang Rumania,” ujar Hagi setengah menggerutu.

BENGAL TAPI PATRIOTIS
Hagi tak pernah menutup-nutupi latar belakangnya yang buram. “Aku ini anak petani dan tinggal dengan binatang-binatang ternak di rumah,” katanya. Lahir di Constanta (Rumania) pada 25 Februari 1965, Hagi tumbuh di keluarga miskin. Faktor ini secara langsung atau tidak ikut membangun watak Hagi menjadi seorang yang bertemperamen tinggi, malah cenderung liar dan keras.

Pernah suatu waktu, saat datang ke Belanda bersama Tim Rumania pada Juni 2000, Hagi mencaci-maki petugas bandara. Dia merasa petugas bandara tidak menghargai tim Rumania sebagai negara. Hampir saja dia memukul petugas yang dia anggap arogan tersebut. Perilakunya di lapangan pun tak kalah bengalnya. Sebut saja kasus Rumania versus Italia di Piala Eropa 2000. Hagi terkena kartu merah karena dianggap men-takcling Antonio Conte. Sedangkan Hagi menganggap Conte melakukan diving. Lontaran caci-maki pun terumpat dari mulut Hagi kepada Vitor Manuel Melo Pereira, sang pengadil di lapangan hijau.

“Hagi seorang pemain hebat. Sesekali dia memang terlihat temperamental. Tapi ini hanya salah satu unsur yang membuatnya berbeda dengan legenda sepak bola lainnya,” kata Presiden FIFA, Sepp Blatter. Meski emosional dan meledak-ledak, tapi tak ada rakyat Rumania yang menghujatnya. Maklum, mereka sadar betul itu semua dilakukan Hagi karena kecintaannya kepada negara. Hagi adalah patriot sejati dari sepak bola. “Aku akan melakukan apa pun untuk negaraku,” begitulah Hagi berprinsip.

Seperti juga Maradona, selain patriotis, jiwa kepemimpinan Hagi sangat tinggi. Bulent Korkmaz, teman satu timnya di Galatasaray berkata, “Galatasaray tak punya ketakutan akan apa pun selama ada Hagi di lapangan. Dia sangat kuat dan percaya diri. Hagi memang terlahir sebagai pemimpin.”Berkat Hagi pula, Galatasaray sanggup untuk pertama kalinya merebut Piala UEFA 1999-00 dan Piala Super Eropa 2000. Namanya dicatat sebagai salah satu legenda hidup klub asal Turki tersebut.

Pada 2001, Hagi mengumumkan mundur dari sepak bola secara resmi. Kali ini tak ada kompromi untuk kembali main lagi. Rakyat Rumania terharu biru. Mereka juga sudah tak menahan Hagi agar mengurungkan niatnya, seperti pada tahun 1999. Hagi yang makin menua sudah bulad tekadnya. Rumania pun memberikan kado pertandingan perpisahan untuknya di Stadion Lia Manoliu, Bucharest, yang dihadiri 60 ribu penonton. Pemain yang pernah mencetak 35 gol dari 125 pertandingannya untuk timnas Rumania ini dinobatkan sebagai pemain Rumania terbaik abad ini. Namanya juga diabadikan sebagai nama sebuah stadion di kawasan Constanta, tempat dia dilahirkan. Itu juga bisa jadi pengobat rindu bagi rakyat Rumania kepada Hagi, sambil menunggu lahirnya Hagi baru. (yoyok/SOCCER)

Data Hagi :
 

Nama lengkap : Gheorghe Hagi
Julukan : Maradona dari Charpathia
Lahir : Constanta (Rumania), 25 Februari 1965
Posisi : Gelandang serang
Nomor kostum : 10
Karier klub : Farul Constanta (1982-1983), Sportul Bucharest (1983-1986), Steau Bucharest (1986-1990), Real Madrid (1990-1992), Brescia (1992-1994), Barcelona (1994-1996), Galatasaray (1996-2001)
Karier timnas: Rumania (1990-2000).
Prestasi : Juara Liga Rumania (1986-87, 1987-88, 1988-89, 1989-90), Piala Rumania (1986-87, 1987-88, 1988-89, 1989-90), Liga Turki (1996-97, 1997-98, 1998-99, 1999-00), Piala UEFA (1999-00), Piala Super Eropa (1986, 2000)

Gheorghe Hagi versus Hristo Stoitchkov

DI masanya, Gheorghe Hagi bukan satu-satunya binteng besar dari Eropa Timur. Bulgaria juga memiliki bintang besar dalam diri Hristo Stoitchkov. Keduanya sama-sama dianggap dewa sepak bola di negaranya. Kebetulan pula berasal dari eks negara komunis Eropa Timur, Rumania dan Bulgaria. Kedua megabintang yang seangkatan ini sering pula diperdebatkan, mana yang lebih unggul. Yang pasti, keduanya memilikie kehebatan dan pengaruh besar. Siapa yang terbaik, bisa tergantung dari mana dan siapa yang menilainya. Berikut sekadar perbandingan statistik keduanya.

Gheorghe Hagi :
 

Posisi: Gelandang serang
Karakter: Bertalenta tinggi tapi punya temperamen yang liar. Meledak-ledak.
Andalan: Tendangan kaki kirinya superkeras
Lama berkarier: 19 tahun
Gol di timnas: 35 dari 125 pertandingan
Raihan tertinggi di timnas: Membawa Rumania menembus perempat final PD 1994
Raihan tertinggi di klub: Juara Piala UEFA 1999-90 dan Super Eropa 2000 (Galatasaray)

Hristo Stoitchkov :

Posisi:
Striker
Karakter: Powerful dan memiliki bakat alam yang bagus. Bertemperamen panas.
Andalan: Tendangan kaki kirinya sangat akurat.
Lama berkarier: 19 tahun
Gol di timnas: 37 dari 84 pertandingan
Raihan tertinggi di timnas: Membawa Bulgaria menembus semifinal PD 1994
Raihan tertinggi di klub: Juara Liga Champions 1991-92 dan Piala Interkontinental 1992 (Barcelona)

Sumber : Kompasbola.com

Bremen Lepas Almeida ke Besiktas


Bremen - Werder Breman dan Hugo Almeida berpisah jalan. Penyerang internasional Portugal itu resmi dilepas untuk bergabung bersama Besiktas dengan nilai transfer senilai dua juta euro. Bremen berhasil menjual Almedia sebelum kontraknya habis pada akhir musim ini. Diberitakan Yahoosports, pemain berusia 26 tahun ini menyepakati kontrak selama 3,5 tahun dengan jagoan Turki tersebut. Almeida akan menerima bayaran senilai 1,65 juta euro untuk separuh musim ini. Sedangkan untuk musim depan ia akan digaji 2,5 juta euro di setiap musimmnya.

Dengan ini Almeida bermain bersama kompatriotnya Simao Sabrosa (Atletico Madrid) yang sebelumnya sudah lebih dulu bergabung. Ini juga mengakhiri spekulasi soal masa depan Almeida ke Real Madrid. Beberapa waktu silam ia dikabarkan menjadi incaran Jose Mourinho untuk mengisi lini depan El Real yang ditinggal Gonzalo Higuain akibat cedera.

Klose Tak Menolak Lazio


Munich - Lazio berpeluang besar mendapatkan striker Bayern Munich Miroslav Klose. Soalnya pemain Klose menyatakan mau-mau saja untuk merumput bersama klub dari kota Roma itu. Kubu bianco celeste tengah membidik sejumlah penyerang untuk mempertajam barisan depannya. Muncul rumor dari Jerman bahwa Klose masuk di dalam daftar buruannya dalam bursa transfer musim dingin. Direktur Lazio Igli Tare sempat terlihat berada di Jerman dan dilaporkan datang untuk melakukan negosiasi dengan Bayern untuk menggaet Klose dan Diego Contento.

Kontrak Klose bersama The Bavarians akan habis pada akhir musim ini. Pihak Bayern kemungkinan akan melepas striker berdarah Polandia itu menyusul performanya yang kurang "menggigit" sejak musim lalu. "Saya tahu saya hampir bisa dipastikan akan meninggalkan Bayern di akhir musim ini," ungkap pencetak gol terbanyak kedua di timnas Jerman itu seperti diwartakan Football-Italia. "Saya selalu mengikuti perkembangan Biancocelesti dan mereka sudah tampil dengan sangat bagus. "Roma adalah kota yang indah dan saya tak bisa menyangkal bahwa saya ingin bermain di sana," imbuh Klose.

Bukan hanya Klose, Lazio sepertinya juga akan memperoleh Contento yang dibanderol senilai tujuh juta euro. Bukan hanya sulit menembus skuad utama Bayern, pemain berusia 20 tahun itu juga sudah mengungkapkan hasratnya untuk bermain di tanah leluhurnya, Italia. Klose adalah salah satu dari sekian nama yang menjadi target Lazio. Klub berlambang burung elang ini juga sempat dihubungkan dengan dua penyerang dari Liga Inggris, Roque Santa Cruz dan Nicklas Bendtner.

Rooney: Barca Superior, Madrid Bingung

Penyerang Manchester United, Wayne Rooney.
KOMPAS.com - Pertandingan Liga BBVA antara Barcelona dan Real Madrid yang berakhir 5-0 untuk Barcelona, 29 November lalu, disebut penyerang Manchester United (MU), Wayne Rooney sebagai laga terbaik yang pernah dilihatnya. Menurutnya, pada duel itu, sementara Barcelona sangat digdaya, Madrid seperti sekelompok orang bingung. Mengacu statistik, selama 90 menit pertandingan itu, Barcelona menguasai bola sebanyak 67 persen dan melepaskan enam tembakan akurat dari 15 usaha. Adapun, Madrid hanya menciptakan dua peluang emas dari lima usaha.

Menurut Rooney, penampilan Madrid jauh lebih buruk dibanding performa timnya ketika dibungkam Barcelona 0-2, di final Liga Champions 2009. "Aku menonton di rumah dan langsung berdiri dan bertepuk tangan atas apa yang aku saksikan. (Istri Rooney) Coleen menghampirku dan bertanya apa yang kulakukan. Itu adalah penampilan terbaik yang pernah kulihat. Itu sulit dipercaya," ujar Rooney. "Aku tak berpikir buruk soal penampilan kami (ketika dikalahkan Barcelona di final Liga Champions 2009), tetapi ketika Anda melihat muka pemain Real Madrid pada laga itu, mereka tampak begitu terkejut dan tak tahu apa yang harus dilakukan. Tekanan yang diberikan Barca membuat mereka sangat sulit mendapat bola," sambungnya. 

Madrid Kembali Jual Pemainnya ke Schalke

Mahamadou Diarra
KOMPAS.com - Real Madrid disebut Marca akan menjual Mouhamadou Diarra, Lassana Diarra, dan Ezequiel Garay, ke Schalke pada jendela transfer kedua, Januari nanti. Jika betul begitu, mereka ini akan memperpanjang nama deretan nama pemain Schalke yang pernah membela Madrid. Ezequiel Garay disebut target utama penjualan. Pemain tersebut sering cedera sehingga tak berkontribusi optimal bagi tim. Ia mengalami cedera lutut sejak pra-musim lalu dan tak kunjung sembuh hingga saat ini.

Pelatih "El Real", Jose Mourinho, mengakui bahwa Garay tidak masuk dalam skuad pilihannya musim ini. Mourinho diyakini Marca menyetujui rencana penjualan pemain asal Argentina berusia 24 tahun tersebut. Dikatakan juga, pelatih Schalke, Felix Magath, telah mengajukan tawaran sebesar 10 juta Euro (sekitar Rp118 miliar) untuk mendatangkan bek berkebangsaan Argentina tersebut ke Stadion Veltins-Arena. Jika Garay jadi bergabung dengan Schalke, maka ia akan menjadi pemain Madrid yang kelima setelah Raul Gonzalez, Klaas-Jan Huntelaar, Christoph Metzelder, dan Jose Manuel Jurado yang sebelumnya telah bermain di Schalke. 

Milan Bidik Pemain Muda River Plate, Erik Lamela

Erik Lamela. (Carciomercato)
Sekilasbola - Klub raksasa Italia, AC Milan sedang dalam pembicaraan serius dengan kubu River Plate untuk mendatangkan bintang muda River, Erik Lamela setelah klub Argentina ini membanderolnya dengan harga 18 juta Euro apabila ada klub yang berminat untuk meminangnya. Sebuah harian di Argentina, Clarin mengatakan River Plate tidak akan melepas Lamela ke klub manapun juga yang tertarik untuk menggunakan servisnya apabila ada penawaran yang kurang dari 18 juta Euro. Salah satu direktur River Plate yang ingin agar identitasnya disembunyikan menyatakan: "Sebenarnya, Milan sudah mengajukan penawaran untuk Lamela, tapi jumlah yang disodorkan oleh Milan sedikit dibawah dari yang klub inginkan."

Milan dikabarkan sudah mengajukan penawaran sebesar 12 juta Euro kepada kubu River Plate untuk pemain muda yang sering diperbandingkan dengan Lionel Messi ini. Lamela menarik minat para pencari bakat Milan dengan penampilan ekspresif yang diperlihatkannya di musim ini. Direktur olahraga Milan, Ariedo Braida dikabarkan akan datang untuk melihat pertandingan yang dilakoni Lamela pada awal tahun nanti.

Sumber : Bolanews.com

Bos Besar Bangga Prestasi Inter Tahun 2010

Massimo Moratti. (Getty Images)
Sekilasbola - Memasuki pergantian tahun, Bos besar Internazionale Milan, Massimo Moratti, menyempatkan diri berbicara kepada Skysport Italia, mengenai prestasi yang telah diraih timnya Tahun 2010. Moratti yang telah menjabat sebagai presiden Nerazzuri selama 15 tahun, memberi nilai 9.5 dari maksimal 10 bagi Inter. 2010 memang menjadi tahun spesial bagi tim yang berdiri tahun 1908 itu. Lima gelar juara berhasil mereka raih. Scudetto, Coppa Italia, Super Italia, Liga Champion, dan Piala Dunia Klub. "Sembilan koma lima, saya bisa saja memberi nilai sepuluh kalau kami meraih Piala Super Eropa di Monte Carlo." tegas Moratti.

Ya, di Monte Carlo dalam ajang Piala Super Eropa Agustus lalu, Inter harus mengakui keunggulan Atletico Madrid, dan ini menjadi satu-satunya gelar yang lepas dari Inter. "Tentu, sangat berkesan melihat lima trophy sekaligus di akhir tahun. Terus terang itu luar biasa." lanjut Moratti. Musim ini Inter tidak segarang musim sebelumnya. Mereka terseok-seok di Liga Champion, dan terdampar di posisi tujuh sementara Serie A. Ini membuat Moratti melakukan perubahan di posisi pelatih. Ia lantas mengganti Rafael benitez dan menggantinya dengan pria asal Brasil, Leonardo. "2011 adalah tahun yang penting bagi Leonardo karena ini merupakan keputusan yang berani dan indah untuknya," 2010 telah menjadi tahun terpenting dalam beberapa waktu terakhir bagi Inter dan sesuatu yang positif bisa berlanjut dari sini." tegas Moratti.

Sumber : Bolanews.com

Juve Tawar Van Persie Rp 322 Miliar

Penyerang Arsenal, Robin van Persie.

KOMPAS.com - Juventus diberitakan media-media Italia siap memberikan penawaran sebesar 27 juta euro (sekitar Rp 322 miliar) untuk membeli striker Arsenal, Robin van Persie. Menurut TuttoSport, Juve kini terus mengamati sepak terjang Van Persie di Emirates. Seperti kita ketahui, Van Persie tengah kehilangan tempat utamanya musim ini pascakedatangan Marouane Chamakh dari Girodins Bordeaux. Awalnya, Juve lebih tertarik dengan striker VfL Wolfsburg, Edin Dzeko. Namun, kemungkinan besar pemain Bosnia itu akan dilego Wolfsburg ke Manchester City karena hanya "The Citizens" yang sanggup memenuhi harga jual Dzeko.

Pilihan pun kemudian dilalihkan kepada Van Persie. Kabarnya, Direktur Olahraga Juve, Beppe Marotta, sangat yakin dirinya bisa mendatangkan Van Persie ke Turin. Marotta disebut-sebut tengah menyediakan paket "menarik" untuk Arsenal yakni uang tunai 27 juta euro disertai gelandang asal Brasil, Felipe Melo. Sudah bukan rahasia lagi kalau manajer Arsenal, Arsene Wenger, merupakan pengagum berat Melo. Dalam beberapa kesempatan Wenger tak malu-malu mengakui kalau ia ingin melatih mantan pemain Fiorentina tersebut.

Rooney Nyaris Mematikan Lagi

Penyerang Manchester United, Wayne Rooney (kanan), dan manajer tim nasional Inggris, Fabio Capello.
KOMPAS.com - Manajer Manchester United, Alex Ferguson, menilai anak didiknya, Wayne Rooney mengalami peningkatan performa signifikan dan akan kembali menjadi penyerang paling mematikan di Inggris dalam waktu dekat. Musim lalu, Rooney mengakhiri musim dengan torehan 26 gol dan tiga assist dari 32 penampilan di Premier League. Namun, di Premier League musim ini, ia baru mencetak satu gol dan enam assist dalam delapan penampilan. Meski begitu, Ferguson menilai, performa Rooney secara umum secara gradual meningkat signifikan, seperti terlihat saat pertandingan Premier League melawan Sunderland, Minggu (26/12/2010).

"Wayne melakukan sejumlah percobaan. Ia sangat kurang beruntung dengan sejumlah tembakan yang digagalkan kiper lawan. Ia sedang menuju ke sana. Hal terpenting adalah ia bermain dengan baik," ujar Ferguson. Pada laga yang berakhir 2-0 untuk "Setan Merah" itu, Rooney melepaskan dua tembakan akurat dari tiga usaha dan satu assist. Sepasang gol MU dicetak oleh Dimitar Berbatov.

Kamis, 30 Desember 2010

11 Istri Pesepak Bola Paling Gaya

KOMPAS.com — Siapa yang tak kenal Victoria "Posh" Adams, istri David Beckham. Dalam beberapa tahun terakhir, Victoria selalu dianggap sebagai WAG paling fashionable. Namun, kali ini Victoria harus rela tergusur oleh keseksian Sylvie van der Vaart, istri Rafael van der Vaart. Dalam daftar 11 istri pesepak bola yang disebut "The Lovely XI" oleh Daily Mail, Sylvie menduduki peringkat pertama. Namanya dipilih terbanyak dalam sebuah polling yang diisi 10.000 pembaca. Nama kedua yang terpilih adalah Victoria Adams dan Olalla Dominguez. Olla merupakan istri striker Liverpool, Fernando Torres.

Sylvie dipilih karena pesona dan karismanya. Sejak suaminya bergabung dengan Tottenham Hotspur, Sylvie selalu tampil anggun di depan publik Inggris. Tak heran, ia kini menjadi idola baru di negara tersebut. Sylvie berprofesi sebagai model dan presenter di Belanda. Namanya melejit tahun lalu ketika ia divonis mengidap kanker payudara. Banyak simpati berdatangan kepada pasangan ini. Untungnya, kanker tersebut tak bertahan lama dan kini wanita berambut pirang itu sudah dinyatakan terbebas dari kanker. Alex Gerrard yang merupakan istri Steven Gerrard juga masuk daftar ini. Padahal, beberapa bulan lalu rumah tangga pasangan ini sempat diberitakan retak. Namun, hal itu tak terbukti karena hingga kini hubungan Alex dengan suaminya tetap harmonis. (DM)

Berikut daftar "The Lovely XI"

1. Sylvie van der Vaart (Rafael van der Vaart).
  
Sylvie van der Vaart ( Foto Google )

2. Victoria Beckham (David Beckham).

Victoria Beckham ( Foto Google )

3. Olalla Dominguez (Fernando Torres).

Olalla Dominguez ( Foto Google )

4. Nagore Aramburu (Xabi Alonso).

Nagore Aramburu ( Foto Google )

5. Sara Carbonero (Iker Casillas).

Sara Carbonero ( Foto Google )

6. Alex Gerrard (Steven Gerrard).

Alex Gerrard ( Foto Google )

7. Caroline Celico (Kaka).

Caroline Celico ( Foto Google )

8. Coleen Rooney (Wayne Rooney).

Coleen Rooney ( Foto Google )

9. Ana Vidic (Nemanja Vidic).

Ana Vidic ( Foto Google )

10. Mamen Sanz (Raul).

Mamen Sanz ( Foto Google )

11. Yolanthe Sneijder Cabau (Wesley Sneijder).

Yolanthe Sneijder Cabau ( Foto Google )


Meski Kalah Okto, Tetap Ceria

Oktovianus Maniani - inilah.com/Wirasatria
INILAH.COM, Jakarta – Meski gagal mengantar tim nasional Indonesia ke tahta juara Piala AFF 2010, winger Oktovianus Maniani tetap merasa bersyukur bisa berkostum Merah Putih lagi. Pemain lincah 20 tahun ini tak bermain saat final leg dua di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) tadi malam (29/12/2010), di mana skuad arahan Alfred Riedl menang 2-1 namun gagal jadi kampiun karena kalah agregat 4-2. Pun begitu, Okto tetap senang dan merasa patut berterima kasih.

“Terima kasih pada pelatih dan masyarakat yang telah memberi saya kesempatan memperkuat timnas,” katanya saat berjalan dari ruang ganti menuju bis, di SUGBK. Tentang apa yang akan ia lakukan kedepan, Okto mengaku banyak hal yang harus dipelajari guna meningkatkan performa. “Saya harus lebih fokus di setiap pertandingan. Saya juga harus belajar crossing. Saya mau tampil lagi di Sea Games tahun depan. Yang pasti, saya bisa belajar jadi lebih baik dari Kaka Boass (Salosa),” demikian Okto.

Sumber : Inilah.com

Striker Payah, Sampdoria Out Dari Europa

Pelatih Sampdoria, Domenico Di Carlo - goal.com
INILAH.COM, Genoa - Hanya satu kali menang dan dua kali imbang dalam lima laga membuat Sampdoria tersingkir dari Liga Europa, Domenico Di Carlo sang pelatih pun berang. Kesempatan terakhir mempertahankan peluang di dapat Sampdoria saat menjamu PSV Eindhoven di Stadion Luigi Ferraris, namun Il Samp yang unggul lebih dulu lewat gol Giampaolo Pazzini di menit akhir babak pertama justru berbalik tertinggal 1-2.

Di Carlo menyayangkan sejumlah peluang yang terbuang sia-sia di babak pertama.“Sayangnya kami tak mampu menuai apa yang kami tanam di babak pertama,” sang allenatore mengeluh kepada Tuttomercatoweb.com usai laga. “Kami mendominasi jalannya babak pertama dan harusnya mencetak lebih dari satu gol.” “Kini kami harus memusatkan perhatian pada liga dan Piala Italia untuk merebut trofi. Kami juga harus tampil lebih baik lagi di depan gol,” tegasnya. Dua gol balasan PSV diborong Ola Toivonen di menit ke 51 dan menit akhir babak kedua. Berikutnya, Sampdoria akan menghadapi Bari akhir pekan ini di Seri A.

Sumber : Inilah.com

Melawan Tim Gurem, PSV Gagal Rebut Poin Maksimal


INILAH.COM, Eindhoven - Kokohnya lini pertahanan dan ketangguhan penjaga gawang Metalisk Kharkiv menjadi momok bagi PSV Eindhoven. Pertandingan pun akhirnya berkesudahan imbang tanpa gol. Meski tak diunggulkan di pertandingan ini, namun Metalisk tampil dengan penuh motivasi dan kerap menyulitkan barisan pertahanan PSV. Empat menit pertandingan berjalan, PSV langsung mengancam gawang Metalisk. Berawal dari sebuah sepakan pojok, tendangan Affelay dari jarak dekat masih tepat dipelukan penjaga gawang Metalisk.

Semenit kemudian giliran Metalisk yang mengancam gawang PSV. Lewat sebuah serangan balik cepat, tendangan kaki kanan Freda Barcellos masih sedikit tinggi diatas mistar gawang PSV. Penjaga gawang Metalisk Maxim Startsev kembali harus berjibaku menahan gempuran PSV di menit ke 13. Dia kembali berhasil menghentikan tendangan Affelay. Metalisk sendiri bukannya tanpa peluang. Vitali Bordiya berpleuang mencuri gol di menit 42. namun sayang, tendangannya berhasil dimentahkan penjaga gawang Stijn Wuytens. Kedua tim sama-sama bermain tertutup. Pertarungan antar kedua tim sebagian besar terjadi di lapangan tengah pertandingan. PSV sedikit mendominasi pertandingan dengan memiliki 55 persen penguasaan bola dan tujuh kali tendangan percobaan kearah gawang.

Hingga peluit panjang babak pertama dibunyikan, skor imbang tanpa gol tetap tak berubah PSV tetap mendominasi jalannya pertandingan di babak kedua. Tiga menit pertandingan berjalan, Otman Bakkal langsung memperoleh peluang. Namun, lagi-lagi ketangguhan penjaga gawang Metalisk membuat anak-anak PSV kembali gagal mencetak gol. Untuk menambah daya gedor, Jagos Vukovic masuk untuk menggantikan Erik Pieters.. empat menit setelah masuk, Vukovic langsung memperoleh peluang. Namun, kembali Starstev berhasil menggagalkannya.

Praktis babak kedua menjadi milik PSV dengan 64 persen penguasaan bola. Tim asal Belanda itu tercatat memiliki 12 percobaan tendangan kearah gawang, dengan enam tendangan berhasil diselamatkan Starstev. Hingga peluit panjang dibunyikan, skor imbang kacamata tetap tak berubah. Hasil ini membuat PSV kokoh di puncak klasemen Grup I dengan 14 poin. Sedangkan Metalisk membuntuti di peringkat kedua dengan 11 poin.

Sumber : Inilah.com

Indonesia Menang, tapi Tak Juara

AFP PHOTO/BAY ISMOYO
Nasuha (kanan) disambut rekannya usai membobol gawang Malaysia dalam pertandingan putaran kedua final AFF Suzuki Cup di Jakarta, Rabu (29/12/2010).
KOMPAS.com — Kesebelasan nasional Indonesia mampu menang 2-1 atas Malaysia pada laga final kedua Piala AFF 2010 di Gelora Bung Karno, Rabu (29/12/2010). Indonesia pun mengakhiri turnamen sebagai runner-up, mengingat mereka kalah 0-3 pada laga pertama, Minggu (26/12/2010).

Bermain sebagai tuan rumah dengan kewajiban menang 4-0, Indonesia tampil agresif sejak menit awal. Sayang, usaha itu tak diimbangi dengan ketenangan dan fokus tinggi. Pada momen-momen krusial, Indonesia kerap melakukan kesalahan umpan atau terburu-buru melakukan eksekusi. Di tengah kesulitan itu, Indonesia mendapat hadiah penalti, menyusul handsball yang dilakukan Mohd Sabre bin Mat Abu pada menit ke-18. Firman Utina yang dipercaya mengeksekusi bola mengirimnya secara akurat ke sudut kiri bawah gawang. Sayangnya, tendangan terlalu lemah sehingga bola mudah ditangkap Khairul Fahmi.

Setelah penalti itu, Malaysia mencoba bangkit. Melalui Mohamad Ashari bin Samsudin, mereka hampir saja mencetak gol pada menit ke-20. Untung saja, Markus Horison masih mampu menepis tembakan akurat Ashari. Indonesia mencoba membalas. Namun, belum lagi mampu menciptakan ancaman serius, Indonesia kembali terancam kebobolan pada menit ke-32. Saat itu, Mohd Safee bin Mohd Sali berhasil masuk kotak penalti dan menembakkan bola, yang melenceng dari sasaran.

Ancaman itu dibalas Indonesia dengan sejumlah serbuan yang tuntas dengan eksekusi. Namun, Malaysia mampu menghindarinya sampai peluit turun minum berbunyi, dengan skor 0-0 tertera di papan skor. Permainan tak banyak berubah pada babak kedua. Indonesia masih lebih dominan dalam penguasaan bola dan serangan, tetapi masih bermasalah dengan sentuhan akhir, baik saat mengumpan maupun menembak.

Masalah itu belum selesai ketika Malaysia malah mampu unggul 1-0 berkat gol Mohd Safee pada menit ke-54. Dalam sebuah serangan balik, Safee berhasil menguasai sebuah umpan terobosan dan menggiringnya melewati duo Maman dan Hamka sebelum melepaskan tendangan keras dari tengah kotak penalti, yang mendesak jaring dalam gawang Markus Horison. Setelah itu, Indonesia mengalami penurunan performa. Untuk mengatasi hal itu, pelatih Alfred Riedl menarik Firman Utina dan Irfan Bachdim, lalu memasukkan Eka Ramdani dan Bambang Pamungkas pada menit ke-58.

Perubahan itu perlahan menaikkan kualitas permainan Indonesia, sampai akhirnya bisa menyamakan kedudukan berkat gol Muhammad Nasuha pada menit ke-73. Memanfaatkan bola muntah hasil tembakan Ahmad Bustomi yang ditepis Khairul Fahmi, Muhammad Nasuha membobol gawang Malaysia. Gol itu semakin mendongkrak kepercayaan diri Indonesia. Mereka terus berusaha mencetak gol pada waktu tersisa. Setelah berjuang hingga menit ke-85, Indonesia berhasil mengungguli Malaysia berkat tembakan Muhammad Ridwan.

Menguasai bola di luar kotak penalti, ia menggiring bola sebelum menembakkannya. Bola sempat membentur pemain lawan sebelum mendesak jaring gawang tim tamu. Pada waktu tersisa, permainan berlangsung semakin sengit. Sementara Indonesia masih mengejar gol, Malaysia juga mencoba memberikan tekanan untuk mengurangi ancaman Indonesia. Sejumlah situasi berbahaya menghinggapi kedua kubu. Namun, sampai peluit berbunyi panjang, papan skor tetap menunjukkan angka 2-1. (*)

Susunan Pemain :
Indonesia :
 
Markus Harison; Mohammad Nasuha, M Ridwan, Hamka Hamzah, Zulkifli Syukur, Maman Abdurachman, Arif Suyono (Tony Sutjipto 71), Firman Utina (Eka Ramdani 58), Ahmad Bustomi, Irfan Bachdim (Bambang Pamungkas 58), Cristian Gonzales

Malaysia : 
Khairul Fahmi bin Che Mat; Mohd Sabre bin Mat Abu, Mohd Asraruddin Putra, Safiq bin Rahim, Norshahrul Idlan bin Talaha, Mohd Safee bin Mohd Sali (Izzaq 87), Amar bin Rohidian, Kunanlan Subramaniam, Mohamad Muslim bin Ahmad, Mohamad Ashari bin Samsudin, Mohd Fadli bin Mohd Shas.

Jangan Malu untuk Belajar

KOMPAS IMAGES/DHONI SETIAWAN
Ekspresi pemain timnas Indonesia usai laga final kedua Piala AFF 2010 di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Rabu (29/12/2010) malam. Meski menang dari Malaysia 2-1, Indonesia gagal merebut Piala AFF 2010 karena kalah dengan gol agregat 2-4.

KOMPAS.com — Indonesia tidak perlu malu belajar atas sukses Malaysia menjuarai Piala AFF 2010. Meski menang 2-1 pada final kedua di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Rabu (29/12/2010), Indonesia gagal menjadi juara. Sukses Malaysia tidak lepas dari keseriusan mereka pada pembinaan usia muda. Disaksikan sekitar 95.000 penonton, termasuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Indonesia tertinggal 0-1 menit ke-54 oleh striker Safee Sali. Bek Muhammad Nasuha menyamakan 1-1, menit ke-72, dan Mohammad Ridwan memenangkan Indonesia 2-1, dua menit menjelang laga bubar. Kapten Firman Utina gagal mengeksekusi penalti pada menit ke-19.

Sebelum berangkat menonton pertandingan, Presiden sempat memberikan keterangan pers. Ia mengharapkan tim nasional Indonesia bermain sebaik-baiknya tanpa beban dalam pertandingan final kedua ini. ”Tidak perlu ada beban apa pun, kami semua tetap bangga kepada tim nasional kita, meskipun kemarin di Kuala Lumpur belum berhasil, tetapi tetaplah bermain dengan baik,” ujarnya.

Meski gagal juara, suporter Indonesia yang menguasai stadion dengan atribut merah tidak kecewa kepada pemain. Mereka tetap mengelu-elukan Firman Utina dan kawan-kawan, terutama setelah mendengar Firman dinobatkan sebagai Pemain Terbaik. Kekecewaan atas kegagalan Indonesia meraih Piala AFF 2010 terpancar jelas dari wajah-wajah para pemain, jajaran manajer, dan pengurus PSSI. Raut wajah mengungkap sejuta rasa meskipun kebisuan mengunci para pemain saat berjalan menyusuri lorong penghubung antara lapangan dan ruang ganti. Pemain berjalan lesu dengan wajah murung menuju ruang ganti. Firman, yang biasanya ramah, wajahnya terlihat tegang. Ia hanya menunjuk dengan telunjuk tangan kanannya ke arah press room.

Bambang Pamungkas yang bermain bagus di babak kedua juga dengan singkat mengatakan, ”Nanti saja ya.” Pemain lainnya tidak ada yang menjawab pertanyaan jurnalis dan berjalan langsung ke ruang ganti. Manajer Timnas Andi Darussalam Tabussala, yang biasanya ceria dan sering melontarkan guyonan kepada wartawan, berjalan lesu. Wajahnya terlihat gundah. Senyum tipisnya membalas sapaan wartawan, tetapi tak mampu menutupi kekecewaan.

Sekitar 15 menit kemudian, drama lain terjadi di pintu keluar ruang ganti pemain. Ketua Umum PSSI Nurdin Halid diteriaki para suporter yang menunggu pemain untuk minta tanda tangan. Anggota rombongan Nurdin terpancing emosinya dan membalas teriakan para suporter itu. Ketegangan sesaat itu baru mencair setelah petugas keamanan meminta rombongan Nurdin berjalan keluar melalui lorong samping.”Ketua umum sudah berusaha maksimal, segala daya dan upaya sudah dilakukan,” ujar Nurdin yang menolak mundur. ”Apa urusannya dengan ketua umum. Nurdin Halid tidak akan pernah mengundurkan diri. Catat itu besar-besar.”

Dalam jumpa pers sebelumnya, Presiden menyatakan telah mencermati banyak saran dan kritik disampaikan masyarakat soal PSSI. Ia mengharapkan PSSI juga mendengarkan saran dan kritik masyarakat itu. ”PSSI saya harapkan juga mendengarkan saran, kritik, rekomendasi dari rakyat Indonesia yang sangat mencintai tim nasionalnya,” ujar Presiden.

Riedl Evaluasi Pemain :
Dalam jumpa pers seusai laga, Pelatih Indonesia Alfred Riedl ditanya soal masa depan tim Indonesia, tetapi ia tidak secara tegas menjawabnya. Ia menyatakan bakal melakukan evaluasi terhadap skuadnya. Riedl menambahkan, timnya bermain sangat bagus, tetapi kurang beruntung. ”Kami ucapkan selamat kepada Malaysia, tetapi kali ini tim terbaik tidak menjadi juara,” kata Riedl yang juga mengucapkan terima kasih kepada dukungan suporter yang luar biasa. Menurut Riedl, kegagalan Indonesia merebut juara sudah dipastikan pada laga pertama di Kuala Lumpur. ”Kami kalah di Kuala Lumpur, dalam 15 menit yang kacau,” ujarnya.

”Itu adalah permainan terbaik kami sepanjang turnamen. Kami memiliki banyak peluang, tetapi kurang beruntung. Pada babak kedua, tim memperlihatkan karakternya untuk bangkit, saya berterima kasih pada pemain,” katanya. Soal penalti yang gagal, Riedl tidak mau menyalahkan Firman Utina. Firman mengatakan, kegagalannya menendang penalti bukan karena tekanan. ”Itulah sepak bola, malam ini saya gagal. Saya memang ditugaskan oleh pelatih untuk mengambil penalti, kalau bukan saya siapa lagi,” kata Firman. Bambang Pamungkas menambahkan, pertandingan final kedua sangat luar biasa dan Indonesia hanya kurang beruntung. ”Kita tidak kalah, kita menang, tetapi tidak juara,” ujar Bambang.

Sumber : Kompasbola.com

12 Selebritis Teriak Garuda di Dadaku.

Bola.net - Tinggal satu laga terakhir untuk menentukan status Indonesia di titik kemenangan. Dukungan datang dari berbagai pihak untuk menyemangati timnas minimal dengan mencetak empat gol di laga hidup-mati meraih gelar juara ASEAN. Dukungan pun juga datang dari kalangan selebritis yang tak henti nge-tuit di Twitter land mendukung timnas Garuda. Yuk kita lihat siapa saja selebritis yang berteriak dukung Indonesia :
  • "Support Timnas .. We can do it tonight !!! #GarudaFightsBack," support Jennifer Bachdim yang rela datang ke Indonesia untuk mendukung kekasihnya, Irfan Bachdim.
Jennifer Bachdim ( Foto Google )

  • Sementara Desta dengan semangat 45 berteriak: "Kita percaya kita bisaaaa!! INDONESIA BISAA!! GARUDA DI DADAKU!!."
Desta ( Foto Google )

  • Agnes Monica: Go Merah Putih!!!!!
Agnes Monika ( Foto Google )

  • Mira Lesmana: Jadiiii dooong, menang ataupun kalah :) *TetepTanpaNurdin :p
Mira Lesmana ( Foto Google )

  • Luna Maya: *deg degan*. pray for GARUDA:)
Luna Maya ( Foto Google )

  • Teuku Zacky: Untuk suporter Indonesia, JNGAN BRTINDAK BODOH di GBK agar kita tidak dijatuhi sanksi oleh FIFA. JNGAN gunakan SINAR LASER & JANGAN ANARKIS!
Teuku Zacky ( Foto Google )

  • Anji Drive: Banyak yang berteriak ENDONESA, bukan INDONESIA. Tapi seperti Nenek saya yg sering bilang ALKAMDULILAH, saya yakin mereka tulus....
Aji Drive ( Foto Google )

  • Mona Ratuliu: Rasanya kobaran semangat patriotisme sedahsyat ini baru muncul lg, sejak soekarno dulu... Hidup timnas indonesia!!!! Bangkit garudaku!!!!!
Mona Ratuliu ( Foto Google )

  • Cynthia Lamusu: Dan Bila memang Ini jadi REJEKI kami...Berilah kami KEMENANGAN,tp kl itu belum jd rejeki kami... Lapangkanlah dada kami utk menerimanya. BISMILLAH... Ya ALLAH... Berikan Kesabaran, Kekuatan dan Kemampuan bermain baik pada TIMNAS Hari ini Ya... ?
Cynthia Lamusu ( Foto Google )

  • Fira Basuki: Naik ojek dulu menembus macet Jakarta. Menuju PS then GBK... Semua demi mendukung timnas.
Fira Basuki ( Footo Google )

Suasana di GBK, sebelum laga dimulai (jam 15:40). Foto: Alit Mahendra
  • Novita Angie: Selamat berjuang Tim Nas Indonesia! Menang atau kalah apapun hasilnya kami tetap bangga dan cinta padamu...
Novita Angie ( Foto Google )

  • Bondan Winarno: Mendoakan dr jauh, smoga Timnas memenangi pertandingan, now and always. Go Timnas! Go! Give this Nation your best show! We are proud of you.
Bondan Winarno ( Foto Google )

Hastag #GarudaFightsBack pun hari ini menjadi Trending Topic menjelang laga nanti malam. Sementara kata #timnas Indonesia juga sempat menjadi trending topics Twitter pada Minggu lalu (19/12) sampai beberapa menit saat laga berlangsung. Malam nanti saatnya Indonesia berjuang dan menang and it’s time to show from what we are made of, seperti yang diutarakan Bambang Pamungkas dalam Blog Pribadinya Tentu, harapan Bambang adalah doa rakyat Indonesia untuk menang dan bersatu mendukung Timnas Indonesia. Lets say: We can do it tonight dan teriak Garuda Di Dadaku!

Sumber : Bola.net

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Cheap Web Hosting